Rukun Syahadatain

Posted by Anonymous | 8:20 AM

Rukun Syahadadat: Laa ilaaha illallah
Mempunyai dua rukun, yaitu:

  1. An-nafyu atau peniadaan: "Laa ilaaha" membatalkan syirik dengan segala bentuknya dan mewajibkan kekafiran terhadap segala apa yang disembah selain Allah.
  2. Al-isbat atau penetapan: "illallah" menetapkan bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah dan mewajibkan pengamalan sesuai dengan konsekuensinya.
Makna dua rukun ini banyak disebut dalam ayat Al-Quran seperti dalam Surat Al-Baqarah ayat 256:
Artinya:"karena itu barang siapa yang inkar kepada thoghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang teguh pada buhul tali yang amat kuat" (QS:2-256)

Firman Allah: "siapa yang ingkar kepada toghut" itu adalah makna dari "laa ilaaha" rukun yang pertama. Sedangkan firman Allah: "dan beriman kepada Allah"adalah makna dari rukun kedua "illallah". Begitu pula firman Allah swt kepada nabi Ibrahima as pada surat Az-Zukhruf 26-27:
yang artinya: Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu sembah, tetapi (aku menyembah) Tuhan yang menjadikanku QS: 43-26-27).
Firman Allah "sesungguhnya aku berlepas diri" ini adalah merupakan makna "nafu" atau peniadaan dalam rukun pertama. Sedangkan perkataan "tetapi (aku menyembah) Tuhan yang menjadikanku" adalah makna dari isbat (penetapan) pada rukun yang kedua.

Rukun Syahadat: "Muhammadarrasuulullah"
Syahadat ini juga mempunyai dua rukun, yaitu kalimat "'abduhu- warasuuluhu" hamba dan UtusanNya. Dua rukun ini menafikan ifrath (berlebih-lebihan) dan tafrith (meremehkan) pada hak Rosulullah saw. Beliau adalah hamba dan rasulNya. Beliau adalah makhluk yang paling sempurna dalam dua sifat mulia ini.

"al-'abdu" di sini artinya hamba yang menyembah. Makdsudnya, beliau adalah manusia yang diciptakan dari bahan yang sama dengan bahan ciptaan manusia lainnya. Juga berlaku atasnya apa yang berlaku atas orang lain. Sebagaimana firman Allah swt dalam surat Al-Kahfi ayat 110 yang artinya "sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu"

Sedangkan Rasul artinya, orang yang diutus kepada seluruh manusia dengan misi dakwah, sebagai bashyir (pemberi kabar gembira) dan sebagai nadzir (pemberi peringatan).

Persaksian untuk Rosulullah saw dengan dua sifat ini meniadakan ifrath dan tafrith pada hak Rasulullah saw. Karena banyak orang yang mengaku umatnya lalu melebihkan haknya atau mengkultuskannya, hingga mengangkatnya diatas martabat sebagai hamba hingga kepada martabat ibadah (penyembahan) untuknya selain dari Allah SWT. Mereka beristighotsah (minta pertolongan) kepada beliau, dari selain Allah. Juga meminta kepada beliau apa yang tidak sanggup melakukannya selain Allah, seperti memenuhi hajat dan menghilangkan kesulitan. Tetapi di pihak lain ada yang mengurangi kerasulannya atau mengurangi haknya, sehingga ia bergantung kepada pendapat-pendapat yang menyalahi ajarannya, serta memaksakan diri dalam mena'wilkan hadis-hadis dan hukum-hukmnya.

sumber: Kitab Tauhib-Dr.Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan

0 comments

Post a Comment